Cara Memecat Seseorang
Artikel kali ini aku ambil dari : https://www.theschooloflife.com/thebookoflife/how-to-fire-someone/
"Cara Memecat Seseorang"
Beberapa hal memang agak canggung
untuk dikatakan, bukan karena mereka membutuhkan pemilihan kata yang hati-hati
tapi karena sulit rasanya untuk memposisikan diri kita sebagai orang yang
berhak untuk mengatakan apa yang harus kita katakan.
Sangat
sulit untuk memberitahu seseorang bahwa mereka dipecat, karena kita ingin
melihat diri kita sebagai orang yang baik. Dan untuk mencoba memahami kesulitan
memecat seseorang, kita harus menanyakan sebuah pertanyaan yang penting – tapi
biasanya terabaikan: “Apa arti menjadi baik?”
Seringnya,
kita tidak bertanya karena jawabannya sudah terasa sangat jelas: menjadi baik
meliputi membuat orang lain bahagia; artinya menjadi baik dan hangat dan
dermawan terhadap harapan dan perasaan orang-orang di sekitar kita. Jawaban ini
terus-menerus diingatkan kepada kita sejak kecil; di semua buku cerita
anak-anak ketika seorang karakter jahat belajar manjadi baik, itu karena mereka
mulai memerhatikan masalah orang lain; mereka menemukan empati, kasih sayang dan
kelembutan.
Ini
yang membuat memecat seseorang membuat kita merasa sangat buruk: kita sangan
sadar jika dipecat akan membuat mereka stress; mereka akan merasa dipermalukan;
mereka mungkin menangis; mereka mungkin marah dan memberitahu kita bahwa kita tidak
peduli sama sekali dengan mereka dan bahwa kita memperlakukan mereka dengan
cara yang sangat tidak adil.
Tapi
ada bentuk lain dari kebaikan, yang sangat penting dalam kehidupan kita – tapi tidak
mendapat cukup banyak perhatian. Ini adalah gagasan tentang kebaikan sebagai
keunggulan. Seseorang adalah seorang pemain tenis yang baik karena cara bermain
mereka yang akurat dan bisa diandalkan; mereka mungkin tidak punya pemikiran
yang lembut atau manis tentang lawan mereka. Faktanya, kemenangan akan berarti
lawan mereka akan menjadi frustasi, kecewa, dan bahkan marah. Pemain tenis yang
baik tidak diatur untuk mempermalukan orang, mereka bukan orang jahat, hanya
saja di lapangan, mata mereka tertuju pada hal lain selain kebaikan: bermain
dengan sangat, sangat baik.
Perbedaan
antara kebaikan sebagai kebaikan dan kebaikan sebagai keunggulan terkadang
muncul di pikiran kita saat kita memilih anggota team. Mungkin ada anak yang
ingin sekali menjadi anggota tim renang sekolah; mereka banyak berlatih dan
berteman dengan anak-anak lain yang sudah menjadi anggota squad renang. Tapi
jika mereka bukanlah perenang yang baik, mereka tidak bisa dan tidak boleh
masuk ke dalam squad, bahkan walaupun teman mereka sendiri yang memilih. Mereka
ditolak bukan karena ketidakpedulian yang jahat kepada perasaan mereka, tapi
karena dedikasi untuk mencapai keunggulan
Dan
hal yang sama terjadi pada saat kita memecat seseorang. Mereka harus dipecat
bukan karena mereka orang jahat, tapi karena mereka tidak bagus dalam melakukan
pekerjaan mereka. Orang yang memecat mereka melakukan sebuah kebaikan, bukan
hanya kebaikan sebagai kebaikan: mereka menunjukan dedikasi yang terhormat
kepada keunggulan dalam bisnis.
Bagian
dari rasa sakit menjadi bos adalah kalian tidak bisa menjadi sentimental,
dengan kata lain, kalian tidak bisa membidik kea rah dua hal yang saling
bertentangan dan menghindari membuat pilihan. Masyarakat secara keseluruhan
sentimental dalam beberapa hal – orang-orang yang akan dengan bahagia memakan
sandwich ayam akan bergidik ngeri melihat pemotongan hewan di rumah jagal. Kita
ingin perusahaan menyediakan produk yang baik dan juga pelayanan dengan harga
yang terjangkau, tapi kita tidak suka orang-orang dipecat dari pekerjaan
mereka. Untuk menjadi boss, bisa diartikan, menjalankan rumah jagal dan juga
toko sandwich. Artinya melakukan hal-hal yang tidak sepenuhnya baik untuk
melayani dengan baik.
Hal
sebenarnya yang harus dikatakan pada saat pemecatan haruslah sedehana, cepat, dan
tidak bertele-tele (seperti mencabut plester luka pada satu momen yang
menyakitkan daripada memperpanjang penderitaan dengan mencabutnya perlahan):
“Saya minta maaf tapi kami harus
membiarkan Anda pergi. Kami semua sangat menghormati dan menyukai Anda. Tapi kebutuhan
team membawa kami ke arah yang baru. Saya tahu ini sangat menyalitkan – tapi saya
berharap suatu hari nanti, Anda akan menyadari bahwa ini bukan karena masalah
pribadi.”
Hal
yang sulit bukanlah merangkai kata-kata, tapi menyadari bahwa dengan mengatakan
kepada mereka jika kalian bukanlah – seperti yang kalian takutkan – orang yang
jahat; kalian mengikuti jalan yang sepi tapi tulus, jalan menuju jenis kebaikan
yang berbeda.
Contact :
Twitter @HelloArmany
Komentar
Posting Komentar