Cara Untuk Tidak Merasa Takut Sepanjang Waktu

Kembali lagi dengan seri Book of Life.
Artikel kali ini aku ambil dari sini : https://www.theschooloflife.com/thebookoflife/how-to-stop-being-scared-all-the-time/

"Cara Untuk Tidak Merasa Takut Sepanjang Waktu"

Setiap manusia terkadang merasa khawatir, tapi untuk sebagian dari kita, penderitaannya dalam skala yang lebih parah. Kita, tanpa harus menjadi aneh dan tidak tahu terima kasih, selalu merasa cemas.

Yang membuat rasa cemas sangat menyusahkan kita adalah karena kita tidak mampu untuk menjaga jarak antara sesuatu yang secara objektif berhak untuk dicemaskan dan sesuatu yang secara otomatis dan tanpa sadar memicu rasa ngeri. Pertanyaan klasik, "Apakah sebenarnya ada sesuatu yang harus ditakutkan disini?", bahkan tidak akan bisa masuk ke alam bawah sadar. Bahkan respons tenang saja tidak mungkin muncul.


Orang yang mudah merasa takut tidaklah bodoh; bahkan mereka mungkin termasuk orang terpintar. Di suatu tempat di sejarah kehidupan mereka, peralatan mental yang didesain untuk membedakan bahaya secara logis sudah hancur. Mereka pernah menerima suatu ketakutan yang sangat besar yang membuat segala sesuatunya sekarang menjadi menakutkan. Setiap tantangan yang sedikit menakutkan menjadi terasa seperti akhir dari segalanya; tidak ada lagi suatu gradasi yang membedakan. Di suatu pesta dimana orang-orang tidak saling mengenal, disaat akan membawakan pidato, disaat terjebak dalam percakapan yang aneh di tempat kerja... semua ini membuat esensi dari hidup dipertanyakan. Karena hampir setiap hari adalah krisis.

Ayo kita masuk ke sebuah metafora. Anggapannya seperti di saat rasa cemas sedang datang tanpa diduga dan tanpa ada sesuatu untuk mengatasinya, mereka serasa seperti bertemu dengan seekor beruang. Beruang itu sangat amat menakutkan. Dia sedang marah, dia menginjak, merusak, dan seperti akan menghancurkan semuanya: itu sangat mengerikan. Hasilnya, alarm internal orang yang merasa cemas akan menyala dan terus menyala. Tidak ada gunanya memberitahu orang ini jika tidak ada beruang di sekitar mereka atau ini bukan musim beruang atau kebanyakan beruang itu baik atau para pekemah bahkan jarang bertemu mereka: mudah bagi kalian untuk mengatakan itu, kalian yang tidak pernah terbangun dengan beruang grizzly besar sedang menatapmu, semua taringnya terlihat dan cakar besarnya terbuka siap untuk membunuh.


Hasil dari pertemuan dengan beruang ini adalah komitmen di alam bawah sadar kita untuk menganggap sama semua bencana; rasa cemas tidak hanya untuk beruang, tapi juga anjing, kelinci, tikus, tupai, semua tempat perkemahan, semua hari yang cerah, dan hal-hal lain yang berkaitan, seperti pohon yang bergerak karena angin, padang rumput, atau bau kopi yang kita buat sebelum beruang datang. Rasa cemas ini tidak bisa membuat perbedaan secara logis: mereka tidak bisa memisahkan ancaman dalam kotak yang berbeda-beda.

Untuk mulai mengeluarkan diri kita dari jeratan rasa cemas, kita (orang-orang yang mudah merasa cemas) harus melakukan sesuatu yang akan terasa sangat palsu dan mungkin agak menggurui juga. Kita harus belajar - sesekali - untuk tidak mempercayai insting kita sepenuhnya. Insting ini, yang seringkali menjadi pemandu hidup yang paling hebat, , harus dilihat berdasarkan pengertian mereka yang sebenarnya: suatu alat yang sangat tidak bisa diandalkan, bisa memberikan gambaran yang salah, dan juga menghancurkan hidup kita. Kita harus memberi batas yang jelas antara perasaan dan kenyataan; untuk memahami bahwa kesan bukanlah prognosis dan ketakutan bukanlah fakta.

Satu sisi dari pikiran harus memperlakukan sisi yang lain dengan skeptitisme yang kuat: Aku tahu kalian pasti merasa yakin bahwa di luar sana ada beruang (di pesta itu, di artikel di koran, di meeting kantor itu). Tapi apakah benar ada? Kalian yakin? Emosi kalian pasti akan berteriak "ya" dengan sangat keras. Tapi kita sudah pernah di posisi ini sebelumnya, dan kita harus dengan sabar dan perlahan mengabaikan teriakan itu. Obatnya adalah kita melihat rasa panik itu muncul dan bertindak, tapi menolak untuk ikut campur.

Kita perlu menjadi seperti pilot dari pesawat keren yang akan mendarat pada kondisi kabut tebal dengan autopilot: insting mereka mungkin memberi tahu mereka kalau tabrakan yang mengerikan sudah dekat, tapi akal sehat mereka tahu kalau perhitungannya sudah dilakukan dengan tepat dan pendaratan yang mulus akan terjadi, walaupun ada kegelapan dan getaran yang hebat.

Untuk sembuh, dalam artian berhenti merasa takut pada beruang dimanapun, kita perlu untuk meluangkan waktu memikirkan secara spesifik beruang yang pernah kita lihat. Hati kita akan secara otomatis selalu berfokus pada ketakutan di masa depan. Tapi dibanding mengarahkan pikiran kita ke masa lalu, kita perlu untuk mengunjungi ulang hal-hal yang sudah rusak. Konsekuensi dari tidak mengetahui detail tentang apa yang membuat kita takut adalah rasa takut akan apapun di masa depan. Jenis beruang apa itu, apa yang beruang itu lakukan pada kita, bagaimana perasaan kita saat itu? Kita harus membayangkan beruang itu, untuk mengetahui secara detail apa yang terjadi, sehingga itu tidak akan menakut-nakuti kita lagi.


Bahwa kita dulu pernah merasa sangat takut adalah tragedi dalam sejarah kehidupan kita; tantangan selanjutnya adalah untuk berhenti memberi diri kita alasan-alasan baru yang bisa merusak hidup kita dengan ketakutan.

Contact :
Twitter @HelloArmany

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Drama "Lovely Us"

Review Drama "Meow The Secret Boy"

Review "Dancing High"