Kapan Kalian Tahu Kalian Dewasa Secara Emosional?

Hey Guys!!!
Balik lagi dengan edisi lain dari Book of life.

Artikel dibawah ini aku ambil dari sini ya : https://www.theschooloflife.com/thebookoflife/when-do-you-know-you-are-emotionally-mature-26-suggestions/

Isi artikel ini adalah 26 saran yang bisa membantu kalian untuk mengetahui, apakah kalian sudah dewasa atau belum (secara emosional).


 "Kapan Kalian Tahu Kalian Dewasa Secara Emosional?"

  1. Kalian menyadari kalau sebagian besar perilaku buruk orang lain sebenarnya disebabkan oleh ketakutan dan kecemasan, bukan kekejaman atau kebodohan, seperti yang lebih mudah disimpulkan oleh orang umum. Kalian mulai mengurangi berpikir munafik dan berhenti berpikir bahwa dunia ini hanya diisi oleh monster atau orang bodoh. Pada awalnya ini membuat hal-hal menjadi tidak terlalu hitam dan putih, tapi seiring berjalannya waktu akan menjadi lebih menarik.
  2. Kalian belajar bahwa apa yang ada di pikiran kalian tidak bisa secara otomatis dimengerti oleh orang lain. Kalian menyadari bahwa, sayangnya, kalian harus mengungkapkan dengan jelas maksud dan perasaan kalian dengan kata-kata. Dan kalian juga tidak bisa menyalahkan orang lain jika mereka tidak mengerti perkataan kalian.
  3. Kalian belajar bahwa sebenarnya, kalian memang terkadang melakukan kesalahan. Dengan keberanian yang besar, kalian mengambil langkah pertama kalian kearah (sesekali) memaafkan.
  4. Kalian belajar untuk menjadi percaya diri. Bukan dengan menyadari bahwa kalian hebat, tapi dengan belajar bahwa semua orang sebenarnya sama-sama bodoh, takut, dan tersesat seperti kalian. Kita semua mencoba memperbaikinya seiring kita menjalani hidup, dan itu tidak apa-apa.
  5. Kalian berhenti menderita karena sindrom peniru, karena kalian bisa menerima bahwa tidak ada panduan yang sah untuk menjadi seseorang. Kita semua, dengan cara masing-masing, mencoba bermain peran selagi menyembunyikan kebodohan dan jiwa pemberontak kita.
  6. Kalian memaafkan orangtua kalian, karena kalian menyadari kalau mereka tidak meletakkan kalian di dunia untuk menghina kalian. Mereka hanya sedang berada pada hal diluar kemampuan mereka dan mereka juga berjuang dengan masalah mereka sendiri. Akan ada suatu titik dimana kemarahan kalian akan berubah menjadi rasa kasihan dan kasih sayang.
  7. Kalian belajar pengaruh besar dari hal-hal "kecil" terhadap mood : waktu tidur, gula darah, tingkat stress, dsb. Dan sebagai hasilnya, kalian belajar untuk tidak pernah mencoba mendiskusikan hal penting dengan orang lain sampai semua orang tidak sedang dalam kondisi lelah, semua orang kenyang , tidak ada yang membuat kalian gelisah, dan kalian tidak sedang terburu-buru untuk mengejar kereta. 
  8. Kalian menyadari jika orang yang dekat dengan kalian mengomeli atau bertindak tidak menyenangkan kepada kalian, mereka biasanya bukan hanya mencoba untuk memancing kalian, mungkin saja mereka mencoba untuk mencari perhatian kalian dengan satu-satunya cara yang mereka tahu. Kalian belajar untuk mendeteksi keputusasaan dibalik hal-hal kecil yang dilakukan oleh orang-orang terdekat kalian. Dan suatu saat, kalian mengartikannya dengan cinta, bukannya mengkritik mereka.
  9. Kalian tidak pernah merajuk lagi. Jika seseorang menyakiti kalian, kalian tidak menyimpan kebencian dan rasa sakit itu selama berhari-hari. Kalian ingat kalian pasti akan mati. Kalian tidak hanya berharap orang lain tahu apa yang salah. Kalian langsung memberi tahu mereka, dan jika mereka mengerti, kalian memaafkan mereka. Tapi jika mereka tidak mengerti, dengan cara yang lain, kalian memaafkan mereka juga.
  10. Kalian menyadari bahwa karena hidup itu sangatlah singkat, sangat penting bagi kalian untuk mencoba mengatakan maksud kalian sebenarnya, fokus pada apa yang benar-benar kalian inginkan dan memberitahu orang-orang yang kalian sayangi bahwa mereka penting di hidup kalian. 
  11. Kalian berhenti untuk percaya pada kesempurnaan di segala hal. Tidak ada manusia sempurna, pekerjaan sempurna, atau kehidupan yang sempurna. Malahan, kalian berputar kearah mensyukuri apa yang ada, (seperti mengambil dari frasa psykoanalis Donald Winnicott), 'cukup bagus'. Kalian menyadari bahwa banyak hal di hidup kalian yang membuat frustrasi, tapi sebenarnya cukup bagus.
  12. Kalian belajar untuk menjadi sedikit lebih pesimistis. Dan hasilnya, kalian akan terlihat lebih tenang, lebih sabar, dan lebih pemaaf. Kalian kehilangan beberapa idealisme kalian dan menjadi orang yang tidak terlalu menjengkelkan (lebih sabar, tidak terlalu kaku, dan tidak terlalu pemarah.
  13. Kalian belajar untuk melihat bahwa kekurangan orang lain adalah suatu karakter yang mencoba mengimbangi kelebihan. Daripada memisahkan kelemahan mereka, kalian melihat gambaran besarnya : ya, dia memang agak bertele-tele, tapi di satu sisi dia juga sangat teliti dan tenang saat ada krisis. Ya, dia memang agak berantakan, tapi dia juga kreatif dan visioner. Kalian menyadari bahwa tidak ada manusia sempurna, dan semua kelebihan akan diikuti oleh kekurangan.
  14. Kalian belajar untuk berkompromi. Kalian belajar untuk menempatkan diri, dan menyadari bahwa kalian tidak lemah melainkan bersikap dewasa. Kalian mungkin tinggal bersama dengan seseorang demi kepentingan anak-anak, atau karena kalian takut sendirian. Kalian mungkin bertahan dengan ketidaknyamanan karena kalian tahu hidup yang tanpa gesekan hanyalah khayalan belaka.
  15. Kalian tidak mudah untuk jatuh cinta. Ketika kalian lebih muda, kalian bisa tertarik pada orang lain secara instan. Sekarang, kalian sadar bahwa semua orang, tidak peduli walaupun mereka kelihatan menarik atau berbakat, akan menjadi sedikit merepotkan jika dilihat lebih dekat. Kalian mengembangkan kesetiaan terhadap apa yang sudah kalian miliki.
  16. Kalian belajar bahwa kalian - ternyata - menyusahkan orang-orang yang tinggal bersama kalian. Kalian menghilangkan perasaan halus yang berlebihan terhadap diri kalian sendiri. Kalian mulai berteman dan berhubungan dengan orang lain sambil menawarkan peringatan lembut tentang bagaimana dan kapan kalian menjadi susah untuk ditangani.
  17. Kalian belajar untuk memaafkan diri kalian sendiri, atas segala kesalahan dan kebodohan. Kalian menyadari bahwa untuk tidak menjadi berlarut-larut pada diri sendiri, kalian hanya harus berhenti menyalahkan diri sendiri karena kesalahan masa lalu. Kalian menjadi teman bagi diri kalian sendiri. Memang kalian idiot, tapi kalian masih bisa disayangi, kita semua begitu.
  18. Kalian belajar bahwa untuk menjadi dewasa kalian harus berdamai dengan sisi kekanak-kanakan dalam diri kalian. Kalian berhenti mencoba menjadi orang dewasa setiap saat. Kalian menerima bahwa semua orang punya momen-momen buruk - dan ketika sisi mental kalian yang berumur dua tahun muncul, kalian menyapanya dengan hangat dan memberikannya perhatian yang dia butuhkan.
  19. Kalian berhenti menaruh terlalu banyak harapan pada rencana kalian tentang kebahagiaan sejati. Kalian merayakan hal-hal kecil yang berjalan dengan baik. Kalian menyadari bahwa kepuasan datang seiring berjalannya waktu. Kalian senang jika satu hari berlalu tanpa ada masalah besar. Kalian mulai tertarik pada bunga dan langit senja. Kalian mulai menikmati kesenangan-kesenangan kecil.
  20. Apa yang orang lain pikirkan tentang kalian, sudah tidak menjadi masalah lagi. Kalian menyadari bahwa pemikiran orang lain adalah hal yang rumit, dan kalian tidak berusaha untuk mempoles image kalian dimata orang lain. Yang penting adalah bahwa kalian, dan beberapa orang lain bisa menerima kalian apa adanya. Kalian menyerah pada ketenaran dan mulai bersandar pada kasih sayang.
  21. Kalian menjadi lebih baik dalam mendengar kritikan. Daripada menganggap semua orang yang mengkritik kalian membuat kesalahan atau mencoba mempermalukan kalian, kalian menerima bahwa mungkin kalian bisa mempertimbangkan perkataan mereka. Kalian mulai melihat bahwa kalian bisa mendengarkan kritikan dan tetap hidup - tanpa harus memasang tameng kalian dan menyangkal bahwa ada masalah.
  22. Kalian semakin sering ingat bahwa kalian harus melihat dari banyak perspektif terhadap hal yang menyakiti kalian. Kalian lebih sering berjalan-jalan di alam, kalian mungkin memutuskan punya binatang peliharaan (mereka tidak rewel seperti manusia) dan kalian mensyukuri galaksi lain yang jauh diatas kita di langit malam.
  23. Kalian tidak mudah terpancing dengan perilaku negatif orang lain. Sebelum menjadi marah atau kecewa, kalian berhenti sejenak untuk memikirkan apa sebenarnya maksud orang tersebut. Kalian menyadari bahwa mungkin ada perbedaan antara apa yang orang lain katakan dan apa  maksud yang kalian tangkap.
  24. Kalian menyadari bagaimana masa lalu kalian mempengaruhi respons kalian, dan belajar untuk memaafkan penyimpangan yang dihasilkan. Kalian menerima bahwa karena masa kecil kalian, kalian punya kecenderungan untuk berlebihan pada suatu hal. Kalian menjadi curiga pada refleks awal kalian tentang topik tertentu. Kalian menyadari - terkadang - untuk tidak mengikuti feeling (perasaan) kalian.
  25. Ketika kalian memulai pertemanan, kalian menyadari bahwa orang lain tidak selalu ingin tahu kabar baik yang terjadi dalam hidup kalian ataupun tentang apa yang membuat kalian cemas, hanya supaya mereka menjadi tidak terlalu kesepian. Kalian menjadi teman yang lebih baik, karena kalian bisa melihat bahwa pertemanan adalah tentang berbagi luka.
  26. Kalian belajar untuk menenangkan hati kalian tidak dengan mengatakan pada diri sendiri bahwa semua akan baik-baik saja. Karena pada banyak hal, tidak seperti itu. Kalian berpikir bahwa walaupun tidak baik-baik saja, kalian tetap bisa bertahan hidup. Kalian menyadari bahwa selalu ada rencana B, bahwa dunia itu luas, bahwa masih banyak orang baik di dunia ini dan hal yang paling mengerikan pada akhirnya akan terlewati.

Sekian Book of LIfe kali ini...
Semoga bermanfaat yaa...

Contact :
Twitter @HelloArmany

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Drama "Lovely Us"

Review Drama "Meow The Secret Boy"

Review "Dancing High"