Berbagi Luka Awal Kita

Mulai hari ini, aku nyoba sesuatu yang baru.

Aku tadi nemu website www.theschooloflife.com, dan disitu ada rubrik Book of Life yang isinya berbagai macam artikel psikologi.
Artikel-nya menarik-menarik sih... tapi in english semua.
Aku punya ide buat nge-translate artikel itu dan aku post lagi disini, dengan credit tentunya.

Tapi karena artikel-nya lumayan panjang-panjang...
Dan as you know aku orangnya kadang malesan, aku gak tau ini bakalan berlanjut jadi postingan rutin apa gk hehe...


Sebelumnya mohon maaf ya kalau hasil translate-annya berantakan, maklum masih belajar ._.v


"BERBAGI LUKA AWAL KITA"


Bagian pertama : Apa yang Terjadi?

Tentunya, ada beberapa hal yang salah pada masa kecil kita : orangtua kita tidak sempurna; ada situasi-situasi sulit yang harus kita hadapi; ada masalah-masalah yang tidak bisa kita atasi dengan usia kita yang masih muda; dsb. Kita mencoba sebisa mungkin untuk beradaptasi, tapi seringnya luka-luka awal ini terus memberikan tekanan gelap kedalam kehidupan kita sampai sekarang. Mungkin saja kita akan merasa canggung untuk mengatakannya, karena bisa terdengar seperti kita hanya sedang mencari-cari alasan - tetapi sebenarnya kita sedang memberitahukan fakta penting tentang bagaimana kita bisa menjadi diri kita yang sekarang. Ini bisa membuat perbedaan besar dalam hal kita mencoba memahami diri kita sendiri - dan pasangan kita - untuk melihat dari mana akar permasalahannya.


Tahap pertama adalah untuk membabarkan apa yang sulit untuk kita. Kita mencoba untuk mengingat, secara detail, kejadian yang bisa membuat kita merasa sangat tertekan atau terluka secara emosional. Kita tidak mencoba untuk melihat kejadian itu melalui kacamata kita yang sudah dewasa, tapi untuk menghubungkan kembali dengan bagaimana perasaan kita pada saat itu. Tentu saja daftarnya nanti akan jadi sangat pribadi - tapi dibawah ini adalah beberapa contoh hal yang mungkin muncul :


- Ada kejadian mengerikan, saat Ayahku sangat kritis tentang apa yang menurutnya "kekanak-kanakan": dia pernah mengatakan aku terlalu tua untuk memiliki boneka teddy bear atau terlalu tua untuk ditemani ibuku sebelum tidur; Aku merasa ada cara keras, dingin dan kejam yang dia paksakan padaku, dan itu akan membuatku sangat tidak bahagia.

- Aku pernah merasa sangat kecewa - mungkin saat aku berumur sekitar lima tahun - ketika ibuku akan pergi ke pesta suatu sore; dia memakai gaun spesial dan aku merasa bahwa dia meninggalkanku; rasanya seperti ada dunia lain yang memusuhiku dan berkata aku tidak menginginkanmu, aku ingin kesenangan.

- Waktu aku masih kecil, ibuku adalah orang yang tidak telalu percaya diri, dia sering merasa terintimidasi, dia tidak pernah merasa kalau dia cukup baik (terutama di sekitar keluarga besar Ayahku). Aku jadi merasa sedih untuknya, ketika aku melihatnya sakit hati atau direndahkan.

-  Sewaktu aku kecil, orangtuaku menyampaikan kesan bahwa seks adalah sesuatu yang buruk dan menjijikkan.

- Aku ingat pernah berdiri sendirian di taman bermain sekolah, aku tidak tahu bagaimana cara bergabung dengan anak-anak lain, aku sangat takut dengan semua orang, aku mencoba untuk pura-pura bahwa aku tidak peduli dan memang ingin sendiri.

Cobalah buat daftarmu sendiri - se-panjang lebar dan se-detail mungkin - tentang kejadian di kehidupan awalmu yang membuatmu terluka secara emosional. Pada tahap ini, kita mengakui suatu fakta bahwa kita semua membawa sejarah sulit dari luka batin yang membuat kita berhak mendapatkan kasih sayang dan pengertian.

Bagian Kedua : Bagaimana Luka Kita Terlihat Hari Ini

Luka awal kita mengatur pola perilaku kita sampai kita dewasa. Tanpa kita sadari, mereka berdampak pada perkembangan kita: mereka merubah karakter kita dalam berbagai model yang tidak menguntungkan.


Ada beberapa contoh bagaimana luka awal kita bisa terlihat saat kita dewasa :

Kita menjadi super sensitif: Pengalaman awal kita membuat kita waspada pada hal-hal tertentu yang kita anggap sebagai ancaman, yang mungkin bagi orang lain tidak penting. Pengucapan kata yang salah, hal kecil yang menunjukkan kalau seseorang sedang pamer, atau tutup makanan yang tidak rapat mungkin cukup untuk membuat kita sangat cemas - bukan berarti kita aneh, tapi karena berdasarkan masa lalu kita, hal-hal kecil ini sangat terhubung dengan bahaya yang nyata.

Kita menjadi overcompensate: Kita pernah dikecewakan pada saat-saat penting sehingga mungkin kita menjadi terlalu ekstrem untuk mencoba memperbaiki apa yang tidak kita dapatkan secara cukup. Contohnya, jika masa lalu kita dipenuhi kekacauan kita bisa menjadi sangat terobsesi dengan keteraturan dan keamanan; jika dulu kita terlalu sering diperintah kita bisa menjadi sangat butuh untuk menegaskan "kemerdekaan" kita; jika kita dulu harus selalu hemat kita bisa menjadi sangat tertarik pada kemewahan.

Kita menjadi kurang percaya diri : kita menganggap bahwa ada syarat tertentu yang membuat kita layak dicintai: menjadi sangat sukses, menjadi sangat baik, tidak pernah protes, atau bahkan kita merasa bahwa kita bisa diterima hanya jika kita tidak bersaing atau hanya jika kita memenuhi harapan orang lain.



Yak, artikelnya sudah selesai...
Panjang juga ya

Bentar, ambil nafas dulu...

Menurutku ini artikel-nya sangat bagus dan relatable sih. Yakan?
Karena isinya tentang hal-hal yang kita semua rasakan.

Happy reading guys ^ ^

Semoga membawa manfaat ya artikel-nya...

Contact :
Twitter @HelloArmany






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Drama "Lovely Us"

Review Drama "Meow The Secret Boy"

Review "Dancing High"