Review Novel "Ruby Red", "Sapphire Blue", dan "Emerald Green"

Hasil gambar untuk ruby red series goodreads

Tiga buku diatas ini adalah seri, yang berurutan dari kiri ke kanan. Tapi aku nggak tau nama seri-nya apa .-.
Di cover-nya tulisannya sih The Ruby Red trilogy, tapi ada juga yang nulis Precious Stone series.

Inti dari tiga buku ini adalah menceritakan seorang Gwyneth Shepperd. Gwyneth ini hidup di lingkungan keluarga yang punya keturunan time traveler. (Jadi di buku ini time traveling tu turun menurun gitu)
Menurut ramalan tanggal lahir dan sebagainya, yang harusnya mewarisi gen time traveler itu sepupunya Gwyneth, Charlotte. Tapi... ternyata yang tiba-tiba hilang dan kembali ke masa lalu malah si Gwyneth. Disitu awal mula ceritanya.

Menurut aku secara ide, buku ini udah bagus dan rapi. Penulisnya udah bisa merencanakan dengan baik tentang time traveling ini, mulai dari peraturannya gimana, cara kerjanya gimana, terus cerita tentang si tokoh utama yang loncat-loncat ke tahun-tahun di masa lalu tu udah dituliskan secara rapi. Jadi walaupun tahun tempat Gwyneth sama Gideon traveling ke masa lalu tu banyak dan acak, tapi nggak mbingungi. Ceritanya masih bisa diikutin. Walaupun tentang ketentuan kalau apapun yang mereka lakuin di masa lalu bakalan merubah masa depan, terus tentang Gwyneth atau Gideon yang gak sengaja ketemu sama diri mereka sendiri di masa lalu, itu masih agak ngganjel sih.

Nah, sekarang waktunya mengkritik...

Walaupun idenya bagus, ada satu hal yang bikin aku sebenernya males banget baca buku ini. Cuma satu hal, tapi ini hal yang sangat krusial.

Aku nggak suka banget sama tokoh utamanya. Gwyneth dan Gideon.

Mereka berdua tu... apa ya? Nyebelin (?) Dan semua perilaku dan tindakan mereka tu sangat kontradiktif.

Yang pertama, Gwyneth. 
Ini anak ya Allah sumpah, bikin pengen mbanting hape --"
Dia tuh, bertindak semaunya sendiri, lebay, baperan, nyebelin.
Sering banget, lagi ada momen penting antara hidup dan mati nih ya, eh dia malah ngelakuin hal yang bisa membahayakan nyawanya dia dan orang lain.
Terus dia alay banget sama Gideon, pas udah tahu Gideon cuma main-main sama dia, dia mau aja di-kiss. Gak sekali pek, berkali-kali. Dia udah tahu Gideon bikin dia sakit hati, tapi dia-nya sendiri yang ngebiarin Gideon masuk ke hatinya terus-menerus. 
Udah gitu dikit-dikit nangis... Kalo pas Gwyneth lagi nangis gitu aku seneng banget sama respon sarkastik temennya yang hantu gargoyle itu. (siapa namanya lupa --")

Terus ada lagi si Gideon.
Ini satu anak lagi yang perilakunya tu sangat kontradiktif, bikin bingung orang yang mau ngertiin karakternya dia.
Terus karakternya dia tu kurang kuat gitu lo, kayak semua yang dia lakuin dan yang digambarkan di buku tu berdasarkan pada Gwyneth. Jadi kayak Gideon nggak punya kehidupan sendiri gitu.

Dan satu hal yang paaaaaaaliiiiiing aku nggak suka kalau baca buku ataupun nonton drama adalah...
Kalau aku nggak bisa paham kenapa dua tokoh utamanya itu bisa tertarik satu sama lain.

Kalau drama contohnya, About Time.
Aku sumpah nggak paham kenapa cowoknya tiba-tiba bisa suka sama ceweknya. Kayak... baru berinteraksi beberapa kali, tiba-tiba BOOM! I Love You... Lah?

Di buku ini juga gitu. Tiba-tiba Gideon juga gitu, bilang I Love You ke Gwyneth.
Ini anak kena pelet apa gimana? --"

Like, Love is not that easy to say you know...
It's a sacred and special thing ._.

Ok, itu cuma opiniku aja sih hehe...
Semua orang bebas beropini ^ ^

Overall, buku ini cukup seru kok. Cerita adventure-nya ini yang bikin aku bisa bertahan baca buku ini sampe abis hehe...

Happy reading!!

Contact :
Twitter @HelloArmany

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Drama "Lovely Us"

Review Drama "Meow The Secret Boy"

Review "Dancing High"