Review Novel "The Darkest Minds" Series

Hai guys!!
I'm back!

Sekarang mau nge-review novel series yang terdiri dari 3 buku seperti di bawah ini :

Hasil gambar untuk the darkest minds novel

Oiya btw The Darkest Minds ini mau di-filmin guys. Judulnya The Darkest Minds juga. Tapi aku gak tahu film-nya tuh cuman mencakup buku pertama aja atau sampai buku ketiga. (Soalnya tiap-tiap buku fokus ceritanya beda-beda gitu).

Hasil gambar untuk the darkest minds fanart

Dan tahun ini juga ternyata ada lagi buku keempat yang keluar, tapi aku baru tahu pas beberapa hari setelah aku ngelarin Never Fade dan udah move on ke buku lain. Jadi kayaknya aku udah gak bakal baca buku yang keempat lagi hehe.

Jadi trilogi ini tu mengambil setting di Amerika. Ceritanya di Amerika ini lagi ada semacam penyakit yang mematikan dan cuma menyebar di anak-anak. Banyak banget anak-anak di Amerika yang meninggal gara-gara penyakit ini, tapi ada juga yang selamat. Nah, anak-anak yang selamat ini tu mereka jadi kayak punya kekuatan super. Ala-ala x-men gitu lah...

Para survivor berkekuatan super ini tuh diwajibkan sama pemerintah buat dimasukkin ke rehabilitation camp. Di rehabilitation camp ini mereka dipisahkan dan diidentifikasi berdasarkan kekuatan mereka. Untuk yang bisa mengeluarkan dan mengendalikan api disebutnya Reds, yang bisa main-main sama pikiran orang Oranges, yang bisa mengendalikan listrik Yellows, yang pinter komputer dan sejenisnya Greens, terus yang bisa nerbangin benda atau orang atau apapun itu Blues.

Hasil gambar untuk the darkest minds fanart

Di buku pertama itu pembahasannya tentang pelarian Ruby. Dari mulai gimana dia kabur dari camp-nya sampai ketemu Liam, Chubs, dan Zu. Terus di buku dua tu dia udah mulai ikut organisasi anti pemerintah gitu. Dan di buku ketiga ini nanti kayak... perang-nya gitu.

Sebenernya aku gak terlalu suka ya sama buku ini.

Yang pertama, aku gak suka karakter-karakternya, terutama Ruby. Di buku ini BERKALI-KALI dia tu kayak ngambil keputusan sendiri yang bakal mempengaruhi orang tertentu tanpa tanya ke orang tersebut. Alasannya karena dia menganggap orang tersebut gak akan kuat, gak akan sanggup, dan dia ngerasa keputusannya yang terbaik. That's Bullshit right? --"
Terus ada lagi juga si Liam. Dia udah BERKALI-KALI dikecewain dan "dikhianati" sama Ruby. Tapi tetep aja nempeeeel mulu, dia selalu maafin Ruby dan selalu balik ke Ruby. Kayaknya penulisnya mau menyelipkan pesan "cinta itu buta".

Yang Kedua, jalan ceritanya muter-muter dan... aneh (?). Gak tau juga ya, apa mungkin aku aja?
Aku kok ngerasa banyak banget yang aku gak mudeng di cerita ini. Apalagi pas adegan action atau pas mereka mengatur strategi buat nyerang gitu.
Dan lagi, seluruh buku ini kan diambil dari sudut pandang anak-anak ya (anak-anak yang kena penyakit). Gak ada sama sekali cuplikan sudut pandang dari para orangtua dan masyarakat di luar camp. Dari President-nya juga gak ada. Dan aku juga sebenernya masih agak bingung juga si organisasi Children's League ini sebenernya orientasi-nya mau ngapain.

Buat yang belum baca bukunya pasti bingung ya aku ngomong apa hehe...
Intinya buku ini ada masalah kayak politik dan strategi-nya gitu lah. Buat yang gak suka pake terlalu banyak mikir kayak aku ya susah juga --"

Yang Ketiga, ada 2 tokoh krusial yang "dibunuh" sama penulisnya (dua-duanya fav aku T T)

Overall buku ini gak jelek-jelek amat kok. Ini tu kayak perpaduan antara X-men dan perpolitikannya Hunger Games gitu.

Oiya, dan buku ini juga full of action and adventure...

Happy Reading!

Funfact : judul buku di series ini kalo digabungin bisa jadi satu kalimat, The Darkest Minds Never Fade In The Afterlight

Contact :
Twitter @HelloArmany




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Drama "Lovely Us"

Review Drama "Meow The Secret Boy"

Review Drama "Leverage"